Download Link :
Minggu, 22 Mei 2011
Senin, 25 April 2011
Minggu, 27 Maret 2011
Intermeso
Tips untuk mengatasi jerawat dan menghilangkan bekas jerawat tanpa menggunakan obat-obatan. Cukup menggunakan bahan-bahan alami yang sebagian besar mungkin ada di rumah Anda.
- Es Batu: Usapkan es ke permukaan wajah untuk merapatkan pori-pori sehingga pertikel-partikel luar penyebab jerawat tidak masuk ke dalam kulit.
- Irisan Tomat: Mengusapkan irisan tomat pada luka bekas jerawat terbukti dapat menghilangkan noda yang mengganggu.
- Jus Ketimun: Jus ketimun merupakan toner kulit alami yang bisa memperbaiki tekstur kulit. Ketimun dapat mengurangi peradangan, menghaluskan kulit dan menyembuhkan luka yang disebabkan jerawat.
- Putih Telur: Putih telur mudah sekali diperoleh dan cukup efektif untuk mengatasi jerawat. Oleskan putih telur pada jerawat dan biarkan semalaman agar jerawat anda membaik.
- Kunyit: Di belahan dunia timur kunyit telah beribu-ribu tahun dikenal sebagai produk kecantikan. Salah satu khasiatnya adalah mengurangi luka bekas jerawat..
- Lidah Buaya: Lidah buaya merupakan penyembuh yang mujarab, termasuk untuk menghilangkan bekas jerawat. Caranya tinggal oleskan lender bagian dalam lidah buaya ke kulit secara teratur.
- Air Lemon: Oleskan air perasan jeruk lemon pada noda jerawat dan biarkan beberapa saat sebelum membasuhnya dengan air. Lemon memiliki kandungan yang bisa mencerahkan warna kulit. Lemon juga bisa membuang sel kulit mati serta membuat kulit lebih elastis.
- Minyak Zaitun: Selain membuat masakan lezat, minyak zaitun juga bisa menghilangkan noda jerawat. Pijat dengan lembut wajah Anda dengan minyak jerawat terutama di bagian yang terdapat noda jerawat.
- Madu: Madu adalah pelembab alami. Masker madu juga telah lama diyakini bisa membuat kulit wajah tampak lebih cerah dan bersinar.
- Air: Bisa dibilang air adalah metode perawatan wajah yang paling baik yang bisa kita peroleh dari alam. Minum air yang cukup untuk membuang racun-racun dari dalam tubuh. Air juga bisa membantu meluruhkan sel-sel kulit mati.
- Buah dan Sayuran: Perbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk membuat kulit lebih sehat.
Sabtu, 26 Maret 2011
PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BIDANG AKUNTANSI MANAJEMEN
![]() |
Oleh : Sri Maharsi
Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Universitas Kristen Petra
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang
signifikan dalam dunia bisnis. Ada berbagai macam sistem informasi
dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul, antara lain
Electronic Data Processing Systems, Data Processing Systems (DPS),
Decision Support System (DSS), Management Information System (MIS),
Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan Accounting
Information System (AIS). Perkembangan teknologi informasi juga
berpengaruh terhadap bidang akuntansi manajemen selaku bidang
penghasil informasi dalam rangka perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan manajemen. Pengaruh tersebut dapat bersifat
menguntungkan maupun merugikan perusahaan.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information
System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan
Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial
cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server
Configurations (Romney, 2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan
untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari).
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi
yang berorientasi pada manajemen level menengah.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir,
maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus
yang berbeda dengan sistem DP.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang
menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan
kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti
DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian
Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi
competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994).
Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).
Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang
memproses input sehingga menghasilkan output untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Proses adalah inti dari sistem informasi akuntansi manajemen. Proses
dapat dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan, (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisis (analysis), pelaporan (reporting), dan
pengelolaan (managing) informasi. Output yang dihasilkan dapat berupa laporan
khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan
komunikasi personal.
Ada dua kemajuan yang signifikan berhubungan dengan teknologi informasi.
Yang pertama erat kaitannya dengan manufaktur yang terintegrasi dengan
komputer (Computer-Integrated Manufacturing = CIM). Dengan proses produksi
terotomatisasi, komputer digunakan untuk memonitor dan mengendalikan berbagai
operasi. Dengan penggunaan komputer, sejumlah besar informasi yang berguna
dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera. Apa yang sedang
terjadi di bagian produksi dapat diketahui dengan segera pula
Kemajuan kedua adalah ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan, seperti
ketersediaan komputer personal (PC), software, dan paket-paket grafis yang
memudahkan pengguna (user friendly). Komputer personal berfungsi sebagai
penghubung komunikasi ke sistem informasi perusahaan, sedangkan software dan
paket grafis memberikan manajer kemampuan analitis untuk menggunakan
informasi tersebut. Alat bantu PC dan software tersedia bagi manajer dari semua
jenis organisasi. PC dan software yang mudah pengoperasiannya memungkinkan
manajer melakukan lebih banyak analisis dan mengurangi ketergantungannya pada
departemen sistem informasi yang tersentralisasi. Jika sebuah PC juga bertindak
sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke database organisasi, maka manajer
dapat mengakses informasi dengan cepat dan menyiapkan lebih banyak laporannya.
Akuntan manajemen sekarang lebih fleksibel merespon kebutuhan manajerial untuk
aktivitas kalkulasi biaya produksi yang lebih kompleks.
Beberapa trend yang berpengaruh pada bidang akuntansi manajemen antara
lain adalah increasing requirement, advance informations technology, dan just in time
divercity. Perkembangan yang terjadi dalam akuntansi manajemen akibat kemajuan
teknologi informasi disebabkan oleh beberapa hal, yaitu customer orientation, total
quality management, time as competitive element, advances in the information
technology, advances in the manufacturing environment, service industry growth dan
global competition.
Akuntansi manajemen hendaknya memperhatikan aplikasi konsep-konsep
manajemen dan akuntansi yang tepat, serta teknik untuk menyajikan informasi
keuangan yang berguna bagi manajemen dalam melakukan perencanaan,
pengawasan, pengambilan keputusan, dan alokasi sumber daya yang paling
ekonomis.
Teknologi informasi juga dapat memberikan kesempatan dan
mendukung perusahaan untuk mampu lebih berkompetisi dalam era globalisasi.
Pengertian kemampuan yang lebih kompetitif mengacu pada penyediaan fasilitas
untuk dapat bersaing melalui perbaikan mutu pelayanan.
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi informasi dalam
akuntansi manajemen. Penerapan EDI dalam Just In Time (JIT) menawarkan
pengendalian persediaan, mengarahkan orientasi pada kualitas dan efisiensi tenaga
kerja. EDI juga memberikan peluang pada akuntan manajemen dalam
meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan production, shedulling, sales
forecasting, mempercepat internal response time, berhubungan secara lebih dekat
dengan pelanggan, dan membantu manajemen dalam meningkatkan pengendalian
aktivitas bisnis. Dalam Activity Based Costing (ABC), teknologi informasi dapat
diterapkan untuk mengolah informasi biaya sehingga dapat memberi kejelasan
mengenai sumber atau penyebab dari pos-pos biaya secara cepat dan terorganisasi.
Sedangkan dalam Total Quality Control (TQC), teknologi informasi dapat diterapkan
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memungkinkan menghasilkan
produk yang sempurna (zero-defect) dan mutu produk merupakan tanggung jawab
dari semua bagian.
Munculnya Computer–Integrated Manufacturing (CIM) juga merupakan salah
satu bentuk penerapan teknologi informasi. CIM mengaplikasikan beberapa
kemampuan. Yang pertama, produk dirancang melalui pemanfaatan sistem
rancangan komputer (Computer-Assisted Design (CAD)). Yang kedua, rancangan
diuji dengan menggunakan sistem rekayasa komputer (Computer-Assisted
Engineering (CAE)). Yang ketiga, produk dibuat dengan menggunakan sistem
(Computer-Assisted Manufacture (CAM)). CAM menggunakan mesin dan robot yang
dikendalikan oleh komputer. Yang keempat, sistem informasi yang menghubungkan
berbagai macam komponen terotomatisasi. Salah satu ciri CAM adalah sistem
manufaktur yang fleksibel, yaitu sistem yang mampu membuat produk yang dimulai
dan diakhiri dengan menggunakan robot serta alat-alat otomatis yang dikendalikan
oleh komputer mainframe. Kemampuan menghasilkan berbagai produk yang sama
ini merupakan suatu keunggulan.
Tantangan bagi akuntan manajemen lainnya adalah berupa tekanan luar yang
berasal dari partner dagang (internal pressure). Banyak perusahaan dan organisasi
yang menyadari bahwa mereka tidak dapat melanjutkan aktivitas usahanya bila
tidak bergabung dengan Information Technology Network. Perusahaan yang
ketinggalan dalam menerapkan teknologi informasi akan sulit berkomunikasi
dengan yang lain disamping tidak dapat bersaing.
Perkembangan teknologi informasi disatu sisi menguntungkan akuntansi
manajemen. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan beberapa masalah. Bahkan
teknologi informasi merupakan salah satu penyebab adanya tekanan bisnis pada
organisasi
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat perkembangan teknologi
informasi, maka diusahakan beberapa tindakan. Masalah resistance to change harus
dihilangkan karena hal ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi, dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja
(Gordon, 1993). Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Gordon
menyarankan agar anggota organisasi atau pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan
tugas tertentu dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas anggota
organisasi. Selanjutnya Gordon mengajukan
beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap
perubahan implementasi teknologi informasi, antara lain communication,
educational program, evolusional change, employee involment, new policies and
procedures, staff change, temporary structure dan steering committee.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari
bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan
teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga
dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era
informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatankejahatan
teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Sumber : http:// untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../AK02020004%5B1%5D.pdf
Kamis, 24 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)